Pages

Rabu, 18 Maret 2015

Ketika Peserta Didik Bermain Peran









Membuat film pendek.
Awalnya, bukan membuat film. Iklan dan video klip adalah rencana yang akan kami lakukan. Alasannya, karena mudah. Iklan hemat energi, cinta tanah air, kebersihan, dst. Ketika ide ini kami sampaikan ke anak-anak, respon yang kami terima jauh lebih besar dari perkiraan. Anak-anak pun mengusulkan membuat film.

Dari sinilah, bakat anak-anak muncul. Bakat menulis cerita, bakat peran, memimpin teman, sampai bakat edit video bermunculan.

Akhirnya, terbentuklah tiga kelompok yang masing-masing kelompok akan membuat satu film pendek. Sebuah film yang harus mampu menyampaikan pesan positif kepada penontonnya. Kami menjelaskan langkah sederhana merancang dari awal sampai pengambilan gambar. Maka, jadilah tiga script yang masuk ke wali kelas. Karena masih awal dan perbaikan terlalu banyak, maka satu script yang lolos.

Catatan perbaikan terjadi pada pemahaman penyesuaian medan. Misalnya, mereka membuat script tentang penculikan yang melibatkan polisi, preman, dan orangtua. Inilah semangat anak-anak yang luar biasa. Ketika dibahas tentang kostum, lokasi, dan suasana, maka mereka menjadi tahu dimana letak ketidaksesuaiannya.

Kami ambil keputusan, satu script langsung ambil gambar. Dua script kami tunggu perbaikan. Karena keterbatasan waktu, dan script tidak siap, maka kami menawarkan cerita. Proses pun berjalan.

Kini, film-film tersebut sudah siap launching. Kami berencana mengundang Orangtua murid kelas 5B, utk hadir secara bersamaan dalam pengambilan rapot pra-BLP sekaligus pemutaran film-film tersebut pada hari Kamis, 2 April 2015.

Kami sangat menunggu saran dan masukan terkait teknis pelaksanaan. Terimakasih.